Guru Jangan Menutup Diri Terhadap Hal yang Baru
Peradaban manusia terus berkembang. Dari zaman batu hingga zaman yang bertaburan cahaya ilmu pengetahuan dan teknologi; dari yang ke mana-mana selalu berjalan kaki hingga bisa terbang dengan memakai besi. Inilah keniscayaan yang terus saja terjadi hingga kehidupan umat manusia berakhir.
Peran dunia pendidikan sangat besar andilnya dalam membawa peradaban manusia ke arah kehidupan yang lebih baik. Oleh karena itu, guru yang tidak ketinggalan zaman sudah barang tentu tidak menutup diri terhadap segala sesuatu yang baru. Guru semestinya tidak puas dengan hanya ilmu pengetahuan yang selama ini dimilikinya dan diajarkan kepada anak didiknya.
Dalam hal metode pengajaran, misalnya, seorang guru tidak bisa berkukuh pada keyakinannya bahwa metode yang selama ini dipakainya adalah yang terbaik. Tidak boleh hanya berpegangan bukti bahwa anak didik yang diajarnya kini hampir semuanya menjadi orang pintar dan mempunyai kedudukan yang terhormat. Sebab, ilmu pengetahuan terus saja berkembang. Hal-hal yang yang baru dalam kehidupan terus bermunculan. Bila seorang guru berkukuh untuk tidak membuka diri terhadap hal-hal yang baru, sungguh akan kesulitan membangun hubungan dengan anak didiknya yang sedang tumbuh dan berkembang di zaman yang bukan sepuluh atau lima belas tahun yang lampau.
Tidak menutup diri terhadap berbagai hal yang baru bukan berarti meninggalkan segala sesuatu yang telah lama. Bukan berarti pula setiap yang baru itu mesti yang terbaik. Namun, di sinilah seorang guru dituntut untuk cerdas memilah segala yang baru dan diambil yang baik serta mengevaluasi segala hal yang lama agar semakin baik diterapkan pada saat terkini. Sungguh, inilah guru yang tidak ketinggalan zaman yang akan dicintai oleh anak didiknya.
Guru Harus Mengikuti Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Seorang guru yang tidak ketinggalan zaman adalah guru yang senantiasa mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Untuk mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pada zaman sekarang ini tidak terlalu sulit untuk dilakukan. Sungguh, banyak sekali media yang dapat dipakai oleh seorang guru agar selalu bisa mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Media yang dapat dipakai oleh seorang guru untuk mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, di antaranya adalah media cetak, yakni buku, koran, majalah, tabloid, maupun jurnal; media elektronika, yakni radio dan televisi; atau media internet. Untuk bisa memanfaatkan media tersebut, tentu seorang guru harus mau meluangkan waktu dan biaya. Akan tetapi, yang paling dipentingkan dalam hal ini adalah meluangkan waktu. Sebab, bila meluangkan biaya, sesungguhnya hal ini pun bisa disiasati. Misalnya, dengan mendatangi perpustakaan, meminjam buku, membaca koran umum, atau langganan media cetak secara bersama dengan guru-guru yang lain.

Untuk saat ini, media yang paling banyak dan secara cepat bisa diakses untuk mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi adalah internet. Oleh karena itu, seorang guru hendaknya tidak buta atau tidak mengetahui sama sekali terhadap media yang bernama internet ini. Ibarat gudang ilmu pengetahuan dan segala macam informasi yang begitu besar, internet dapat diakses secara bebas oleh siapa saja, termasuk oleh seorang guru.
Sudah tentu, berkaitan dengan mengakses internet ini, penulis hanya menyarankan untuk guru-guru yang tinggal di daerah-daerah yang sudah ada media internet. Jika tidak mempunyai sendiri juga bisa melalui warung internet yang tersedia. Sedangkan untuk daerah-daerah yang belum ada internet, penulis yakin bahwa berbagai media di atas (selain internet) dapat dimanfaatkan oleh seorang untuk mengakses perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Guru yang Tidak Ketinggalan Zaman
Seorang guru yang dicintai oleh anak didiknya adalah guru yang tidak ketinggalan zaman. Guru yang demikian bisa mengikuti ilmu pengetahuan dan teknologi yang sedang berkembang, gaya hidup anak muda yang sedang terjadi, atau bahkan hanya sekadar mengetahui cara berbicara dan istilah yang sedang digandrungi. Hal ini dianggap penting untuk membangun kedekatan antara guru dan anak didiknya.
Dalam beberapa penilaian tentang guru favorit di banyak sekolah, poin guru yang tidak ketinggalan zaman ini selalu saja terkait. Dalam istilah anak mudanya, seorang guru yang tidak ketinggalan zaman adalah guru yang bisa “gaul” dengan anak didiknya. Sudah barang tentu, “gaul” yang dimaksudkan di sini tetap dalam batas-batas kewajaran antara guru dan para anak didiknya.
Guru: Betapa Besar Nilai Persahabatan
Agar menjadi seorang guru yang tidak angkuh atau sombong, ada satu hal penting yang harus diperhatikan, yakni memahami betapa besar nilai sebuah persahabatan. Hubungan yang dibangun antara seorang guru dan murid dalam proses belajar mengajar memang hubungan seorang pendidik dan yang dididik. Relasi hubungan yang seperti ini adalah antara atas dan bawah; yang sudah mengetahui dengan yang belum mengetahui.
Pola hubungan sebagaimana di atas memang menimbulkan kesenjangan. Ada jarak yang terjadi karena posisi yang tidak setara, yakni atas dan bawah. Oleh karena itu, agar seorang guru juga mempunyai sifat kerendahan hati, sangat perlu membangun pola persahabatan dalam proses belajar mengajar yang dikelolanya. Dengan adanya pola persahabatan yang dibangun seorang guru terhadap anak didiknya akan menjadikan suasana belajar belajar lebih nyaman dan menyenangkan.
Oleh karena itu, kesadaran bahwa betapa besar nilai persahabatan harus dibangun oleh seorang guru dalam proses belajar mengajarnya sehari-hari. Dengan pola persahabatan ini, di samping akan berakibat positif dalam keberhasilan untuk meraih tujuan belajar mengajar yang telah ditentukan, juga akan membuat hubungan seorang guru dan anak didik tidak berhenti ketika di sekolah saja, bahkan ketika anak didik sudah lulus sekolah pun masih tetap terjalin hubungan batin yang baik dengan sang guru.