Kehamilan, bagi saya tetap menjadi “misteri”, bagaimana Allah dengan kebesaran Nya, membuat ruang pada rongga panggul seorang ibu, yang berkembang sesuai dengan usia kehamilan yang berarti tumbuhnya janin. Pada ilustrasi, tergambar panggul dan janin dengan posisi kepala di bawah. Terbayang, saat janin tumbuh yang berarti membesar, panggul juga akan berubah menyesuaikan. Kepala bayi yang juga tumbuh, memberikan tekanan pada dasar panggul, terutama pada saat mencari jalan lahir. Pada dasarnya, terjadi dua keadaan penyebab nyeri pinggang atau panggung pada perempuan hamil, karena longgarnya persendian panggul dan terjepitnya syaraf. Persendian yang harus menjadi longgar agar bisa berubah ukuran, menyebabkan rasa sakit yang dinamai dengan symphysis pubic dysfunction (SPD), sedangkan tekanan kepala bisa menyebabkan rasa sakit karena tekanan saraf besar, dan dikenal dengan nama sciatica.
Sendi yang melonggar
Panggul tersusun atas beberapa tulang, yang berarti terdiri atas beberapa persendian yang ditautkan ligamen-ligamen. SPD terjadi karena saat kehamilan, tubuh perempuan hamil menghasilkan hormone relaxin. Relaxin bersama dengan hprmon progesteron, yang juga meningkat, akan melongarkan persendian-persendian. Longgarnya persendian, terkadang menjadi terlalu longgar, menyebabkan banyak perempuan merasakan rasa sakit pada area panggul. Rasa sakit bisa ringan hingga sangat sakit. Panggul berisi janin menjadi bangun yang tidak stabil. Gerakan sederhana, memicu rasa sakit. Tak mudah untuk seorang ibu hamil dengan persendian panggul yang sangat longgar, keluar dari mobil. Gerakan menjulurkan tungkai keluar mobil, saat akan keluar mobil, berguling di tempat tidur, bahkan berjalan pelanpun bisa memicu sakit. Rasa sakit terkadang dijalarkan pada bokong dan lipat paha.
Nyeri SPD biasanya terjadi pada trimester ke dua pada kehamilan dan akan menghilang bersama dengan pertambahan usia kehamilan, serta pada dasarnya pulih lima bulan setelah melahirkan, saat panggul kembali kekeadaan semula.
Syaraf terjepit
Nyeri lain yang dapat terjadi, bila janin menekan syaraf besar yang merupakan gabungan lima saraf dari tulang belakang, yang mempersarafi anggota gerak bawah. Saraf yang berjalan pada pinggang bawah, bokong, dapat dikatakan terletak di bawah rahim, kemudian menuju ke dua angota gerak bawah. Janin yang tumbuh membesar, akan menyebabkan tekanan yang makin lama makin besar, sehingga memicu nyeri. Sakit dirasakan tajam, sering disertai kesemutan dan terkadang baal.
Apa yang bisa dilakukan?
Sering-sering lah mengubah posisi, saat tidur. Hindari posisi berdiri ataupun duduk, yang menetap untuk waktu yang lama untuk mengurangi ataupun mencegah tekanan pada syaraf.
Kompres panas atau dingin dapat meredakan nyeri. Mulailah dengan kompres dingin untuk meredakan peradangan. Setelah beberapa hari, bergantian antara kompres panas dan dingin. Kompres hangat meningkatkan aliran darah dan kelenturan jaringan.
Pesan klasik, bila sakit berlanjut, hubungi dokter, yang akan memandu penggunaan obat secara aman.