Bangun pagi
Menurut para ahli di bidang kesehatan, udara di sepertiga malam yang terakhir-apabila malam dibagi menjadi tiga bagian waktu-sangat kaya dengan oksigen dan belum terkotori oleh zat-zat lain sehingga sangat bermanfaat dalam mengoptimalisasikan metabolisme tubuh. Hal ini akan mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap vitalitas seseorang dalam aktivitasnya selama seharian penuh. Inilah anugerah yang luar biasa besar dari Tuhan yang diberikan melalui kesegaran alam di waktu pagi untuk makhluk-Nya.
Oleh karena itu, bagi siapa saja yang ingin merasakan kesehatan yang optimal semenjak pagi hari sehingga dengan kesehatannya itu bisa bekerja dan menjemput rezeki dengan lebih baik maka jangan tidur pagi, walaupun habis begadang. Mengenai hal ini, bila ingin membuktikan, coba Anda rasakan bagaimana bedanya melakukan aktivitas seharian dengan bangun pagi-pagi atau tidak tidur pagi dengan bangun pagi-pagi atau tidak tidur lagi setelah bangun pagi. Orang yang bangun pagi atau tidak tidur lagi setelah bangun pagi tentu akan merasakan badan lebih fit daripada orang yang bangun siang atau tidur lagi setelah bangun pagi.
Orang yang suka bangun siang atau mempunyai kebiasaan tidur lagi setelah bangun pagi tidak mempunyai kesempatan untuk menghirup udara pagi yang kaya akan oksigen dan belum terkotori oleh zat-zat lain. Ketika bangun dari tidur sementara matahari pagi sudah terbit dan bersinar dengan cerahnya, ini termasuk bangun kesiangan. Bangun pagi yang dimaksudkan di sini adalah bangun dari tidur pada saat matahari belum terbit dan memancarkan sinarnya.
Kegemukan Disebabkan Infeksi Virus
Masalah kegemukan bagi orang yang mengalaminya adalah sebuah problem besar. Berbagai usaha dilakukan untuk mengatasinya. Ada yang mengikuti diet tertentu, olah raga keras atau yang lebih ekstrim adalah mengurangi makan semaksimal mungkin.

Tapi ada kabar gembira bagi anda yang kegemukan. Kegemukan akan mudah diatasi seperti halnya penyakit flu biasa, bersin-bersin, dan penyakit disebabkan virus lainnya. Karena ditemukan suatu hubungan antara kegemukan dengan serangan sejenis virus yang menyebabkan hidung berair dan sakit tenggorokan.
Hal ini diungkapkan oleh seorang profesor tamu di Pusat Riset Biomedikal Pennington, di Baton Rouge, LA. Bernama Nikhil Dhurandhar yang berkata bahwa virus yang dikenal sebagai AD-36, bisa menginfeksi paru-paru lalu menyebar ke seluruh tubuh, memaksa sel-sel lemak untuk menggandakan diri dan menyebabkan radang tenggorokan.
“Ketika virus ini berada di jaringan lemak, maka jaringan lemak akan menggandakan diri, membuat lebih banyak salinan dirinya dan terjadi proses peningkatan jumlah sel-sel lemak yang baru. Hal ini menjelaskan mengapa jaringan lemak meluas dan mengapa orang-orang menjadi gemuk ketika mereka terinfeksi oleh virus ini,” kata Dhurandhar.
Dalam sebuah test, sepertiga dari orang-orang yang sangat gemuk ternyata mempunyai virus yang tidak biasa ini dan sangat menular dibandingkan dengan 11 persen dari orang yang lebih kurus. Penambahan berat badan dapat berlangsung selama tiga bulan sampai tubuh bisa membangun kekebalan tubuh untuk melawan virus tersebut.
Riset baru ini mendukung teori-teori sebelumnya dari studi-studi mengenai penambahan berat badan. Dalam test yang dilakukan terhadap tikus dan ayam terbukti bahwa virus itu bisa menyebabkan kelebihan berat badan pada hewan yang bersangkutan dan ini juga berarti bisa terjadi pada manusia.
“Orang-orang bisa menjadi gemuk disebabkan virus ini, selain terjadinya peradangan karena virus, dengan demikian orang yang kegemukan akan cenderung sulit untuk menghindari peradangan,” berkata Dhurandhar.
Namun riset ini masih belum menjelaskan apakah mengobati peradangan atau infeksi yang disebabkan virus tersebut juga berarti mengatasi kegemukannya. Juga belum diungkapkan vaksin yang bisa digunakan untuk melawan virus itu, dan kemungkinan apakah virus ini bisa ditularkan.
Bagi kamu yang sedang berdiet keras untuk menjadi lebih langsing dan ternyata tidak berhasil juga setelah sekian lama menyiksa diri, perlu mencurigai kemungkinan adanya ulah usil si AD-36 ini.